-->

Definisi Riya dan pembagiannya (Penghapus Amal)

Riya' merupakan syirik tersembunyi. Nabi Bersabda: "Hindarilah syirik kecil." Para sahabat berkata: Apakah syirik kecil itu?" Nabi Menjawab: "Riya'. Ia adalah salah satu dari dua syirik." Asal syirik ialah mencari simpati dalam hati orang-orang dengan menonjolkan sifat-sifat baik untuk memperoleh kedudukan dan supaya engkau disegani oleh mereka.

Cinta kedudukan termasuk hawa nafsu yang diikuti dan kebanyakan orang binasa karenanya. Maka tidaklah orang-orang binasa, melainkan dengan sebab orang-orang lainnya. Andaikata orang-orang bersikap adil, niscaya mereka mengetahui bahwa sebagian besar ilmu dan ibadat yang mereka amalkan di samping amalan-amalan biasa tidak lain disebabkan oleh riya', sedangkan riya' itu menghilangkan pahalanya.


Diriwayatkan dari Nabi Saw. beliau bersabda: "Sesungguhnya orang yang berbuat riya" akan dipanggil pada hari kiamat dengan empat nama; hai kafir, hai fajir (durjana), hai kadir (penghianat), dan hai khaasir (orang yang rugi), usahamu telah sesat dan sia-sia pahalamu. Maka tiada bagian untukmu hari ini. Carilah pahala dari orang yang untuknya engkau beramal.

Ketahuilah bahwa perbuatan riya' itu ada lima macam: 
1. Riya' dalam agama dengan menonjolkan badan seperti menampakkan kurus dan pucat serta membiarkan rambut acak-acakan. Dengan menampilannya ia ingin menunjukkan sedikit makan dan dengan pucat ia ingin rambut kurang tidur di waktu malam dan sangat sedih atas agama. Dengan acak-acakan, ia ingin menunjukkan dirinya sangat memikirkan agama dan tidak sempat menyisir rambut.

2. Riya' dengan penampilan dan pakaian seperti menundukkan kepala di waktu berjalan, bersikap tenang dalam gerak serta membiarkan bekas sujud pada mukanya, mengenakan baju kasar, tidak membersihkan baju dan membiarkannya robek serta memakai baju bertambal.

3. Riya' dengan perkataan, seperti mengucapkan kata berhikmah dan menggerakkan kedua bibir dengan berzikir
di hadapan orang banyak. Amar ma'ruf nahi munkar di hadapan orang banyak, menampakkan amarah atas perbuatan mungkar, menampakkan penyesalan karena orang lain berbuat maksiat, melemahkan suara di waktu berbicara dan melunakkan suara ketika membaca Al-Qur'an untuk menunjukkan rasa takut dan sedih.

4. Riya' dengan amal seperti riya'nya orang salat, lama di waktu berdiri, sujud dan rukuk, tidak menoleh, meluruskan kedua telapak kaki dan kedua tangannya. Begitu pula di waktu puasa atau haji dan di waktu mengeluarkan sedekah dan memberikan makanan.

5. Bersikap riya' kepada teman-teman, para tamu dan orang-orang yang bergaul seperti orang-orang yang bergaul seperti orang yang berusaha mendatangkan seorang alim atau abid atau seorang raja atau seorang pejabat supaya dikatakan bahwa mereka mengambil berkah darinya karena kedudukannya yang besar dalam agama dan seperti orang yang banyak menyebut guru-guru supaya dilihat bahwa ia mempunyai banyak guru dan belajar dari mereka sehingga merasa bangga dengan guru-gurunya. Adapun kesombongan dan membanggakan diri maka ia adalah penyakit kronis yang telah menyulitkan para dokter.

Sumber: Muraqi Ubudiyah
loading...

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Definisi Riya dan pembagiannya (Penghapus Amal)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel